7 Fakta Mengapa Kecantikan Bukan Segalanya dan Tidak Menjamin Kebahagiaan

Kecantikan bukan segalanya dan kecantikan tidak menjamin kebahagiaan hidup seorang wanita, itu adalah fakta. Jika kurang yakin, mari kita periksa fakta di artikel ini dan kita perhatikan kenyataan yang ada di masyarakat sekarang ini.

Banyak wanita berparas cantik tetapi tidak bahagia, ada yang selalu jomblo, ada juga suka kawin-cerai, ada yang masih belum menikah, atau ada yang menderita karena tidak ada teman, tidak bisa bekerja, dan masih banyak lagi. Sama seperti uang, kecantikan tidak selalu memberikan kebahagian dan bukan segalanya.

Jika kurang yakin, mrai kita bahas lebih lengkap di artikel ini.

kecantikan sesungguhnya

Wanita sejatinya selalu ingin tampil di depan publik. Hal itu bisa dikatakan wajar karena kecantikan seringkali menjadi faktor utama ketika menilai fisik seseorang. Stigma seorang wanita harus cantik didorong oleh budaya di masyarakat maupun tayangan media di mana artis wanita yang populer cenderung memiliki wajah yang glowing, kulit putih mulus, gigi putih dan rapi, badan yang kurus, rahang yang tirus, dan sebagainya.

Ketika berpapasan dan melihat wanita yang bisa dikatakan cantik “sempurna,” hal itu seringkali membuat wanita lain menjadi iri. Karena wanita cantik itu tampak memiliki hidup yang bahagia karena apa-apa menjadi serba mudah. Kecantikannya membuat kerap dipuji banyak orang. Kecantikannya jugalah yang memudahkan untuk mendapat pekerjaan hingga memikat hati pria tampan dan kaya.

Tak jarang wanita yang fisiknya tidak memenuhi kategori cantik menjadi korban bully di lingkungannya. Entah itu karena badannya yang gemuk ataupun kulitnya yang berwarna gelap. Akibatnya, para wanita yang merasa tidak cantik terdorong untuk melakukan berbagai cara. Mulai dari membeli serangkaian kosmetik hingga rela merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan. Semua itu dilakukan demi terlihat lebih cantik supaya tampil lebih percaya diri.

Apakah pembaca tahu? Hanya 4% wanita di dunia ini yang merasa cantik!

Sungguh sangat menyedihkan dimana sebagai seorang wanita yang seharusnya lahir dengan sifat “rasa kecantikan” tapi justru merasa tidak percaya diri.

Penulis paham, merawat diri supaya terlihat cantik memang tidak dilarang. Tapi ada yang lebih penting yaitu inner beauty. Bahkan penyair kenamaan Kahlil Gibran pernah mengatakan bahwa “beauty is not in the face, beauty is a light in the heart.” Artinya kecantikan tidak hanya sebatas wajah, namun sesungguhnya terpancar dari hati. Kutipan tersebut merupakan bahan renungan yang bagus untuk para wanita supaya mengingat bahwa kecantikan bukan segalanya dan belum tentu kecantikan membuat seorang wanita hidup bahagia.

Mari kita renungkan setidaknya ada 7 fakta mengapa kecantikan bukan segalanya dan tidak menjamin kebahagiaan:

  1. Wanita cantik belum tentu memiliki kehidupan yang lebih bahagia

Keindahan tampilan fisik tidak berarti hidup seorang wanita akan lebih baik daripada wanita yang lainnya. Laporan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology mengungkapkan bahwa tingkat kebahagiaan wanita yang disebut cantik secara fisik tidak lebih tinggi dari kebahagiaan seorang wanita dengan fisiknya biasa saja. Justru wanita biasa itu cenderung hidup lebih bahagia.

Jika kita cermati lebih detail, artis cantik yang populer di televisi pun kerap jadi sasaran hatter yang mengomentari bahwa kecantikan artis tersebut bukan alami. Bahkan kata-kata yang dilontarkan hatter mereka terutama di media sosial kerap di luar batas hingga mengganggu kenyamanan keluarganya. Di lingkungan kerja, tak jarang wanita cantik jadi bahan gosip atau bahkan fitnah ketika menunjukkan kedekatan yang lebih dengan atasan pria. Ketika bepergian sendirian, wanita cantik rawan menjadi korban pelecehan seksual.

  1. Kecantikan fisik akan pudar oleh waktu

Kecantikan yang sesungguhnya terpancar dari dalam. Untuk tampilan fisik yang cantik dari luar, seorang wanita membutuhkan banyak produk make-up, sementara cantik dari dalam tak membutuhkan hal itu. Tapi lebih pada bagaimana kita memperlakukan orang-orang di sekitar.

Make-up hanyalah topeng yang dipakai untuk menyembunyikan ketidaksempurnaan. Sebagus apa pun kualitas make-up yang digunakan, hal itu tak akan mampu sepenuhnya menyembunyikan perubahan pada fisik seiring bertambahnya usia. Karena kecantikan fisik itu secara alami akan pudar oleh waktu.

Ketimbang fokus untuk bisa tampil cantik, cobalah untuk memperbaiki kualitas diri. Kepribadian dan karakter diri yang baik akan lebih dihargai dan menjadi daya tarik tersendiri sebagai wanita yang elegan walaupun berparas biasa-biasa saja. Selain itu, kecantikan hati seorang wanita akan selalu dikagumi meski sudah tak ada lagi di dunia. Apalagi jika ia banyak berkontribusi hal positif untuk lingkungan sekitarnya.

  1. Seorang wanita tidak harus sempurna secara fisik untuk tampil cantik

Cantik bisa dideskripsikan secara relatif karena perspektif setiap orang bisa berbeda. Seseorang yang kita anggap cantik belum tentu dianggap cantik oleh orang lain. Karena itu, seorang wanita hanya perlu percaya bahwa dia cantik meskipun tidak memiliki kulit putih, gigi yang rapi, badan yang langsing, dan standar cantik lainnya.

Tampil cantik bisa dimulai dari mencintai diri sendiri dengan menerima kondisi diri apa adanya. Yang lebih penting kita harus bersyukur diberi fisik yang normal dengan anggota tubuh yang lengkap. Jadilah diri sendiri dan jangan bersembunyi di balik parameter cantik yang ditetapkan orang lain. Karena mencintai diri sendiri dengan memanfaatkan kelebihan dan menerima kekurangan adalah hal penting jika seseorang ingin hidup lebih bahagia.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kecantikan yang hakiki, salah satunya menjaga kesehatan yang merupakan poin penting pendukung kecantikan luar dan dalam.

  1. Wanita cantik belum tentu mudah jodoh

Tidak pungkiri memang kebanyakan pria menyukai wanita cantik. Karena memiliki pasangan berparas rupawan menciptakan kesenangan dan kebanggan tersendiri. Hanya saja, cantik mungkin tak lagi menjadi kriteria utama ketika seorang pria mencari pasangan hidup. Terlebih bagi tipikal pria yang religius. Hal utama yang dilihat bukanlah kecantikan dari wanita tersebut, melainkan faktor agamanya. Dilihat pula bibit, bebet, dan bobotnya.

Selain itu, faktor lain yang membuat wanita cantik tak kunjung dapat jodoh adalah dari diri wanita itu sendiri. Karena merasa dirinya cantik, tak sedikit wanita yang meninggikan standar calon pasangan hidupnya karena merasa berhak mendapatkan pasangan paling baik diantara yang baik. Akan tetapi dalam prosesnya, ekspektasi berlebihan justru kerap membuat seorang wanita susah mendapatkan jodoh. Masih belum yakin? baca ini penyebab mengapa yang cantik banyak jomblo.

  1. Wanita cantik sering berada di bawah tekanan untuk menjaga kecantikan

Pujian yang diperoleh karena berparas cantik bisa membuat seorang wanita berada di bawah tekanan untuk selalu tampil maksimal dalam setiap kesempatan. Sehingga mereka terdorong bekerja ekstra untuk mempertahankan kecantikannya.

Ketika seorang wanita merasa dirinya sudah tak cantik lagi, hal itu bisa memengaruhi kondisi psikologis. Berawal dari seringnya membandingkan diri dengan kecantikan wanita lainnya, kemudian minder tampil di depan publik, dan seiring waktu berkembang menjadi gangguan mental serius seperti depresi.

  1. Tak selalu beruntung, beberapa wanita bernasib tragis karena kecantikannya

Wanita cantik kerap dikaitkan dengan keberuntungan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pertemanan, pekerjaan, hingga pasangan. Tapi pada kenyataannya mereka tidak selalu beruntung. Februari 2016 lalu, media di berbagai negara sempat dihebohkan atas berita kematian seorang model Rusia berusia 17 tahun yang bernama Stefania Dubrovina, nah loh serem kan?

Stefania ditemukan tewas di sebuah apartemen dalam kondisi jasad yang dimutilasi. Yang mengejutkan adalah pelaku pembunuhan ternyata kakaknya sendiri. Memang pada saat itu pelaku dalam pengaruh obat-obatan. Tapi kuat dugaan kejadian itu berakar dari rasa iri sang kakak terhadap kecantikan adiknya.

Sebelumnya, November 2015, kasus yang hampir mirip terjadi di Amerika Serikat. Olivia Smith (18) dan Abbey Hebert (17) diketahui merupakan sepupu angkat yang memiliki hubungan akrab. Tak disangka, suatu hari Abbey ditemukan sudah tak bernyawa. Pelakunya ternyata Olivia yang ternyata begitu terobsesi pada kecantikan Abbey.

  1. Setiap wanita bisa tampil cantik lewat caranya sendiri meskipun memiliki keterbatasan

Model kerap diidentikkan dengan sosok wanita yang cantik sempurna. Berkulit putih, tubuh semampai, dan tentunya wajah yang cantik. Tapi hal itu ternyata tak jadi aturan baku. Beberapa wanita berhasil menjadi model meski tidak memiliki standar cantik pada umumnya.

Sebut saja Winnie Harlow yang populer dengan julukan model berkulit belang. Perempuan yang lahir pada 27 Juli 1994 itu didiagnosa mengidap vitiligo sejak berusia empat tahun. Karena kondisinya itu, Winnie kerap menerima perlakuan diskriminatif dan ejekan dari orang-orang sekitar.

Tapi cita-citanya untuk menjadi model tak patah oleh ejekan itu. Hingga akhirnya, Winnie mendapat ajakan untuk audisi model di Los Angeles. Keunikan kulit yang dia miliki membuatnya lolos menjadi model terpilih dalam pencarian bakat America’s Next Top Model musim ke-21.

Saat ini, karir Winnie semakin cemerlang, dan didapuk menjadi model untuk berbagai label ternama.

Dari fakta-fakta di atas, kita sebagai wanita bisa belajar bahwa kecantikan bukanlah segalanya. Bukan pula menjadi kebahagiaan hidup. Memiliki wajah berparas cantik adalah anugerah dari Sang Pencipta. Tapi yang tidak merasa cantik hendaknya tidak iri pada mereka yang cantik.

kecantikan alami

Cintai dan syukurilah atas apa yang dimiliki. Karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan begitu, seorang wanita bisa mengembangkan citra diri yang positif sehingga dapat tampil lebih percaya diri dan bahagia tanpa harus mengikuti standar cantik yang dikatakan orang-orang.

Jika pembaca adalah pria muslim atau wanita muslimah, cobalah renungkan hadist terkenal berikut ini.

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)”

Dengan fakta-fakta diatas, tidak mungkin pria yang tampan, sholeh, baik hati yang kebetulan tahu hadist diatas akan memilih wanita cantik tapi tidak beragama baik, jadi silahkan simpulkan sendiri.

Fakta lain, cantik menurut orang itu relatif, cantiknya warga Afrika berbeda dengan versi Asia, cantik versi Timur Tengah juga sangat berbeda dengan cantik versi masyarakat Eropa.

Jadi, bersyukurlah maka kita akan bahagia ya.

Mungkin beberapa artikel kecantikan dihalaman ini juga bermanfaat untuk Anda.

Apa pendapat Anda? Silahkan isi kolom komentar dibawah.

Tentang Rika Fauzy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *